Para warga belajar Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ki Hajar Dewantara Ciputat, Kota
Tangerang Selatan baru saja menyelesaikan hari ke-2 ujian kesetaraan
Paket A dan Paket B, Selasa (17/7). PKBM Ki Hajar Dewantara menempati
gedung Sekolah Dasar Negeri Inti Ciputat IV yang terletak di Jalan
Pendidikan Nomor 5 Ciputat. Abdullah selaku ketua PKBM tersebut segera
mengumpulkan dan menghitung lembar jawaban para warga belajar. Pria
berusia 36 tahun tersebut mengaku sudah lebih dari 10 tahun mengabdi di
PKBM tersebut. "Dari tahun 2001 saya sudah terlibat di PKBM ini,"
ujarnya yang sore itu mengenakan baju seragam Korpri.
Kecintaan Abdullah pada kegiatan belajar mengajar di PKBM didasari
karena ia juga lulus dari ujian kesetaraan. "Ijasah SMP dan SMA saya
dapat dari ujian kesetaraan juga," kata pria bersahaja tersebut. Dari
PKBM tersebut boleh dibilang Abdullah tidak memperoleh honor tetap.
"Siswa di sini rata-rata dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, jadi
sumbangan dari mereka tidak dapat diharapkan," ujarnya menambahkan.
Honor yang ia terima adalah dari pekerjaannya sebagai guru honorer di
SDN Ciputat III, sebesar Rp. 400 ribu yang diterimanya setiap tiga bulan
sekali. Namun honor yang relatif kecil tersebut tidak memadamkan
semangatnya mengabdi baik di SD maupun PKBM Ki Hajar Dewantara.
Keadaan ekonomi yang kurang mampu tidak memupus semangat Abdullah
untuk meningkatkan kompetensinya. Setelah beberapa tahun mengajar di SD
dan PKBM, tahun 2006 ia mengambil kuliah S1 dari Universitas
Kusumanegara Jakarta, pada program studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKN). "Alhamdulillah kuliah saya cukup lancar, tahun
2010 saya lulus sarjana," ujar ayah 2 anak tersebut.
Salah satu harapannya yaitu adanya bantuan dari Pemerintah berupa
perangkat komputer untuk kegiatan belajar mengajar. Warga belajar di
PKBM menyadari bahwa kemampuan menggunakan komputer merupakan keahlian
yang sangat diperlukan di dunia kerja. Selain itu bantuan berupa
buku-buku juga sangat ia harapkan.
Hal yang membanggakan baginya sebagai pengajar PKBM adalah banyak
lulusan PKBM tersebut yang mampu meraih kehidupan yang lebih baik.
Banyak lulusannya yang mampu melanjutkan kuliah baik di perguruan tinggi
negeri maupun swasta. "Beberapa lulusan kami berhasil menjadi pegawai
negeri sipil," ujar pria kelahiran 10 November 1976 itu. Keberhasilan
anak-anak didiknya menjadi motivasi tersendiri untuk terus mengabdi di
PKBM tersebut meskipun banyak kendala yang dihadapinya
Keterangan foto:
Abdullah (kiri) dengan seorang pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Wawang Gunawan.